Wednesday, 12 January 2011

Misteri Kucing Jawa dan Kucing Bali

 
Anda mungkin sudah pernah mendengar sebutan anjing kintamani. Di dunia anjing memang dikenal ada anjing kintamani yang merupakan ras anjing asli asal Kintamani (Bali) dan sudah diakui secara internasional. Namun, bisa jadi tak banyak yang mengenal kucing bali dan kucing jawa. Padahal, di dunia kucing ada juga ras kucing yang dinamai kucing bali dan kucing jawa. Ternyata, keduanya juga merupakan ras berkelas internasional. Bedanya dengan anjing kintamani, kucing bali dan kucing jawa tidak ada sangkut pautnya dengan asal-usulnya di Indonesia.

DALAM The Encyclopedia of Cats karangan Michael Pollard (Parragon Books, Inggris, 2002), ras kucing bali (balinese) dan kucing jawa (javanese) itu disejajarkan dengan berbagai ras kucing kelas dunia seperti kucing angora dari Turki, persia, atau kucing siam (sekarang Thailand).

Sekilas, tampilan luar kucing bali ini mirip dengan kucing siam, kecuali bulunya yang panjang. Untuk memudahkan identifikasi, secara ringkas kucing bali adalah kucing siam yang berbulu panjang. Bulu yang panjang ini merupakan gen resesif dari ras kucing siam.

SEJARAH ras kucing bali ini sudah dimulai sejak tahun 1940-an. Kucing bali dihasilkan oleh mutasi spontan kucing-kucing siam peternakan kucing siam di Amerika Serikat.

Karena perkembangannya yang pesat di pusat-pusat peternakan kucing siam, pada pertengahan tahun 1950-an para peternak kucing siam di Amerika Serikat mulai membiakkan kucing siam hasil mutasi ini sebagai ras yang terpisah dengan kucing siam.

Salah satu kunci penting untuk mendapatkan ras baru suatu hewan adalah jika perkawinan yang dilakukan sesama ras mereka secara berulang-ulang-tetapi bukan perkawinan sedarah-menghasilkan anak-anak dengan tipe yang sama dengan induk mereka.

Program pembiakan ras kucing bali ini tercatat pertama kali dilakukan di California (AS) tahun 1955. Caranya adalah dengan mengawinkan seekor pejantan kucing siam berbulu panjang dengan ujung- ujung tubuh (hidung, telinga, kaki, ekor) berwarna coklat gelap (lilac) dengan seekor kucing siam bulu panjang betina dengan ujung-ujung tubuh berwarna biru. Perkawinan itu menghasilkan anak-anak kucing berbulu panjang dengan ujung-ujung tubuh berwarna biru.

SECARA terpisah, peternak di New York juga membuat program pembiakan serupa. Hanya saja, peternak di New York ini, yaitu Helen Smith, menamai ras baru itu sebagai kucing bali.

Mengapa Bali? Rupanya gerakan-gerakan yang anggun dan cantik dari kucing ras baru itu mengingatkan Helen Smith pada gerakan-gerakan penari Bali di Indonesia.

Perangai kucing bali ini ternyata juga berbeda dengan kucing siam. Mereka lebih tenang tetapi lebih suka bermain dan berakrobat. Kucing ini suka menarik perhatian pemiliknya. Mereka juga tidak terlalu tergantung pada pemilik seperti kucing siam, tetapi sama- sama tidak suka ditinggal sendirian.

Ras kucing bali memulai debutnya dalam pertunjukan kucing di New York tahun 1961 sebagai kucing siam berbulu panjang.

Dalam perkembangannya, antara tahun 1963-1970, kucing siam berbulu panjang diterima di kebanyakan organisasi penggemar kucing di AS sebagai kucing bali.

Ras kucing baru ini selanjutnya diperkenalkan ke Inggris tahun 1974 dan diterima sebagai ras tersendiri tahun 1980-an, walaupun karakteristik warna kucing bali di Inggris dan AS berbeda. Kucing bali juga sudah dimiliki oleh sejumlah penggemar kucing ras di Indonesia.

SAMA seperti kucing bali, kucing jawa juga tidak punya kaitan geografis dengan orang Jawa atau Pulau Jawa. Nama itu diberikan untuk membedakan warna kucing bali yang oleh Asosiasi Penggemar Kucing AS tidak sesuai dengan warna yang telah disepakati sebagai warna standar ras kucing bali.

Warna-warna yang dimaksud adalah empat variasi warna yaitu coklat gelap (seal), biru gelap (lilac), coklat dan warna biru pada ujung-ujung badan (kaki, ekor, telinga, hidung). Warna bulu kucing jawa di AS misalnya adalah coklat kekuning-kuningan yang bercahaya (cinnamon).

Warna kucing bali yang menjadi standar di Inggris lebih bervariasi. Di Inggris, tidak dikenal pembedaan ras berdasarkan warna tersebut. Namun, ada juga asosiasi penggemar kucing di Inggris atau Eropa yang menyebut ras kucing jawa untuk kucing oriental berbulu panjang.

Perangai kucing jawa juga sama dengan kucing bali, termasuk bentuk tubuh dan ketidaksukaannya untuk ditinggal sendirian di rumah.

Sayang, tidak dijelaskan dalam The Encyclopedia of Cats itu mengapa orang Amerika memilih nama kucing jawa untuk kucing bali yang berbeda warna itu dan bukannya nama-nama lain misalnya kucing batak atau kucing padang.

Tidak jelas juga apakah penamaannya karena gerakan kucing jawa yang lambat seperti gerakan penari Serimpi, sehingga menjadi sumber inspirasi nama jawa. Kesimpulannya, asal-usul penamaan kucing jawa memang masih misterius.

Sekretaris Asosiasi Kucing Indonesia (ICA) Rusy Erwin juga mengaku tidak tahu pasti mengapa kucing tersebut dinamakan kucing jawa.

"Mungkin karena lokasi Pulau Jawa berdekatan dengan Pulau Bali, maka nama itu dianggap tepat," ujar Rusy. (BUR/KCM/08/04/2003)



0 comments:

  © Blogger template 'Hypnoticat' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP